Rabu, 27 Juni 2018

maggi.com.my

Makna Ketupat


Arti dan Makna Filosofi Ketupat di Tanah Jawa
ketupat tidak lepas dari perayaan Idul Fitri. Dalam perayaan Idul Fitri, tentunya di situ ada satu hal yang tidak pernah pisah dari perayaan Ketupat Lebaran. Istilah tersebut telah menjamur di semua kalangan umat Islam terutama di pulau Jawa.

Ketupat atau kupat sangatlah identik dengan Hari Raya Idul Fitri. Buktinya saja di mana ada ucapan selamat Idul Fitri tertera gambar dua buah ketupat atau lebih. Apakah ketupat ini hanya sekedar pelengkap hari raya saja ataukah ada sesuatu makna di dalamnya?

Ketupat

Sejarah Ketupat.
Adalah Kanjeng Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan pada masyarakat Jawa. Sunan Kalijaga membudayakan 2 kali BAKDA, yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Bakda Kupat dimulai seminggu sesudah lebaran. Pada hari yang disebut BAKDA KUPAT tersebut, di tanah Jawa waktu itu hampir setiap rumah terlihat menganyam ketupat dari daun kelapa muda.

Setelah selesai dianyam, ketupat diisi dengan beras kemudian dimasak. Ketupat tersebut diantarkan ke kerabat yang lebih tua, sebagai lambang kebersamaan.

Arti Kata Ketupat

Dalam filosofi Jawa, ketupat lebaran bukanlah sekedar hidangan khas hari raya lebaran. Ketupat memiliki makna khusus. Ketupat atau kupat dalam bahasa Jawa merupakan kependekan dari Ngaku Lepat dan Laku Papat.
Ngaku lepat artinya mengakui kesalahan.
Laku papat artinya empat tindakan.

Ngaku Lepat

Tradisi sungkeman menjadi implementasi ngaku lepat (mengakui kesalahan) bagi orang Jawa.
Prosesi sungkeman yakni bersimpuh di hadapan orang tua seraya memohon ampun, dan ini masih membudaya hingga kini.
Sungkeman mengajarkan pentingnya menghormati orang tua, bersikap rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan dari orang lain, khusunya orang tua.

Laku Papat

Laku papat artinya empat tindakan dalam perayaan Lebaran.
Empat tindakan tersebut adalah:
1. Lebaran.
2. Luberan.
3. Leburan.
4. Laburan.

Arti Lebaran, Luberan, Leburan dan Laburan

Lebaran

Lebaran bermakna usai, menandakan berakhirnya waktu puasa. Berasal dari kata lebar yang artinya pintu ampunan telah terbuka lebar.

Luberan

Bermakna meluber atau melimpah. Sebagai simbol ajaran bersedekah untuk kaum miskin.
Pengeluaran zakat fitrah menjelang lebaran pun selain menjadi ritual yang wajib dilakukan umat Islam, juga menjadi wujud kepedulian kepada sesama manusia.

Leburan

Maknanya adalah habis dan melebur.
Maksudnya pada momen lebaran, dosa dan kesalahan kita akan melebur habis karena setiap umat Islam dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain.

Laburan

Berasal dari kata labur atau kapur.
Kapur adalah zat yang biasa digunakan untuk penjernih air maupun pemutih dinding.
Maksudnya supaya manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batin satu sama lain.

Nah, itulah arti kata ketupat yang sebenarnya.
Selanjutnya kita akan mencoba membahas filosofi dari ketupat itu sendiri.

Filosofi Ketupat:

1. Mencerminkan beragam kesalahan manusia.
Hal ini bisa terlihat dari rumitnya bungkusan ketupat ini.

2. Kesucian hati.
Setelah ketupat dibuka, maka akan terlihat nasi putih dan hal ini mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah memohon ampunan dari segala kesalahan.

3. Mencerminkan kesempurnaan.
Bentuk ketupat begitu sempurna dan hal ini dihubungkan dengan kemenangan umat Islam setelah sebulan lamanya berpuasa dan akhirnya menginjak Idul Fitri.

4. Karena ketupat biasanya dihidangkan dengan lauk yang bersantan, maka dalam pantun Jawa pun ada yang bilang KUPA SANTEN, Kulo Lepat Nyuwun Ngapunten (Saya Salah Mohon Maaf).

Itulah makna, arti serta filosofi dari ketupat.

Betapa besar peran para Wali dalam memperkenalkan agama Islam dengan menumbuhkembangkan tradisi budaya sekitar, seperti tradisi lebaran dan hidangan ketupat yang telah menjadi tradisi dan budaya hingga saat ini.

Secara umum ketupat berasal dan ada dalam banyak budaya di kawasan Asia Tenggara. Ketupat atau kupat adalah hidangan khas Asia Tenggara maritim berbahan dasar beras yang dibungkus dengan pembungkus terbuat dari anyaman daun kelapa (janur) yang masih muda. Ketupat paling banyak ditemui pada saat perayaan Lebaran, ketika umat Islam merayakan berakhirnya bulan puasa.

Makanan khas yang menggunakan ketupat, antara lain kupat tahu (Sunda), katupat kandangan (Banjar), Grabag (kabupaten Magelang), kupat glabet (Kota Tegal), coto makassar (dari Makassar, ketupat dinamakan Katupa), lotek, serta gado-gado yang dapat dihidangkan dengan ketupat atau lontong. Ketupat juga dapat dihidangkan untuk menyertai satai, meskipun lontong lebih umum.

Selain di Indonesia, ketupat juga dijumpai di Malaysia, Brunei, dan Singapura. Di Filipina juga dijumpai bugnoy yang mirip ketupat namun dengan pola anyaman berbeda.[1]

Ada dua bentuk utama ketupat yaitu kepal bersudut 7 (lebih umum) dan jajaran genjang bersudut 6. Masing-masing bentuk memiliki alur anyaman yang berbeda. Untuk membuat ketupat perlu dipilih janur yang berkualitas yaitu yang panjang, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.

Di antara beberapa kalangan di Pulau Jawa, ketupat sering digantung di atas pintu masuk rumah sebagai semacam jimat. Ada masyarakat yang memegang tradisi untuk tidak membuat ketupat di hari biasa, sehingga ketupat hanya disajikan sewaktu lebaran dan hingga lima hari (Jawa, sepasar) sesudahnya. Bahkan ada beberapa daerah di Pulau Jawa yang hanya menyajikan ketupat di hari ketujuh sesudah lebaran saja atau biasa disebut dengan Hari Raya Ketupat.

Di pulau Bali, ketupat (di sana disebut kipat) sering dipersembahkan sebagai sesajian upacara. Selain untuk sesaji, di Bali ketupat dijual keliling untuk makanan tambahan yang setaraf dengan bakso, terutama penjual makanan ini banyak dijumpai di Pantai Kuta dengan didorong keliling di sana.

Tradisi ketupat (kupat) lebaran menurut cerita adalah simbolisasi ungkapan dari bahasa Jawa ku = ngaku (mengakui) dan pat = lepat (kesalahan) yang digunakan oleh Sunan Kalijaga dalam mensyiarkan ajaran Islam di Pulau Jawa yang pada waktu itu masih banyak yang meyakini kesakralan kupat. Asilmilasi budaya dan keyakinan ini akhirnya mampu menggeser kesakralan ketupat menjadi tradisi Islami ketika ketupat menjadi makanan yang selalu ada di saat umat Islam merayakan lebaran sebagai momen yang tepat untuk saling meminta maaf dan mengakui kesalahan.


Sumber : rubik.okezone.com

KETUPAT : Filosofi, Makna, dan Sejarahnya

Tradisi satu ini merupakan suatu tradisi unik yang berasal dari Nias, Sumatera Utara. Namanya adalah Tradisi Lompat Batu.

Apakah Tradisi Lompat Batu itu?

Tradisi Lompat Batu adalah salah satu tradisi yang berasal dari Nias, Sumatera Utara. Tradisi ini biasanya dilakukan para pemuda dengan cara melompati tumpukan batu setinggi 2 meter dan setebal 40 cm untuk menunjukan bahwa mereka sudah pantas untuk dianggap dewasa secara fisik. Tradisi Lompat Batu ini merupakan salah satu tradisi yang cukup terkenal di Nias. Selain ditampilkan sebagai acara adat, Tradisi Lompat Batu ini juga bisa menjadi pertunjukan yang menarik, khususnya bagi para wisatawan yang datang ke sana.

Sejarah Tradisi Lompat Batu

Tradisi Lompat Batu ini sudah dilakukan sejak dahulu kala. Menurut sejarahnya, Tradisi Lompat Batu ini muncul karena kebiasaan masyarakat saat perang suku yang pernah terjadi di Nias. Konon pada saat itu, setiap kampung yang berperang mempunyai bentengnya masing-masing untuk menjaga wilayah mereka. Sehingga untuk menyerang, dibutuhkan kekuatan khusus untuk melompati benteng tersebut. Mereka kemudian membuat tumpukan batu yang digunakan untuk melatih fisik mereka, terutama ketangkasan dalam melompat.

Seiring dengan berakhirnya perang tersebut, lompat batu ini masih dilakukan oleh masyarakat di sana hingga menjadi suatu tradisi. Tradisi ini kemudian berkembang menjadi ritual atau media bagi para pemuda untuk menunjukan bahwa dia sudah dewasa. Namun perlu diketahui, bahwa tradisi ini tidak dilakukan semua masyarakat Nias, dan hanya dilakukan oleh kampung-kampung tertentu saja. Walaupun begitu, karena keunikannya Tradisi Lompat Batu ini mulai dikenal masyarakat luas dan menjadi symbol budaya bagi masyarakat Nias.

Fungsi Dan Makna Tradisi Lompat Batu

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Tradisi Lompat Batu ini difungsikan sebagai media para pemuda untuk menunjukan bahwa mereka sudah dewasa secara fisik. Selain itu tradisi ini juga bisa menjadi media untuk menguji ketangkasan dan kejantanan para pemuda. Bagi masyarakat di sana, tradisi ini dimaknai sebagai proses pendewasaan para lelaki untuk membentuk karakter yang kuat dan tangkas dalam menjalani kehidupan.

Selain itu, apabila seorang pemuda bisa melakukannya secara sempurna, maka akan menjadi suatu kebanggaan bagi dia dan keluarganya. Karena tidak semua pemuda bisa melakukan hal tersebut secara langsung dan harus membutuhkan latihan yang keras dan waktu yang cukup lama untuk melakukannya. Selain itu, untuk melakukan lompat batu ini sangat beresiko tinggi, sehingga tidak jarang mereka yang berhasil akan merayakannya dengan syukuran adat.

Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Tradisi Lompat Batu

Pelaksanaan tradisi lopat batu ini biasanya diadakan pada waktu yang sudah ditentukan oleh masyarakat dan akan diikuti oleh pemuda yang sudah beranjak dewasa. Untuk tempat pelaksanaan Tradisi Lompat Batu ini dilakukan di tempat khusus, biasanya setiap kampung yang sering melakukan tradisi ini memiliki tempat tersendiri yang digunakan secara turun temurun. Tempat tersebut ditandai dengan batu setinggi 2 meter dan ketebalan 40cm yang nantinya digunakan untuk dilompati para peserta.

Pelaksanaan Tradisi Lompat Batu

Saat pelaksanaan Tradisi Lompat Batu, biasanya akan disaksikan oleh para warga kampung. Kemudian para peserta bersiap dengan menggunakan baju pejuang Nias menunggu gilirannya. Saat sudah gilirannya, peserta akan mengambil ancang-ancang yang tidak terlalu jauh. Kemudian berlari kencang dan menginjakkan kaki pada sebongkah batu sebagai tumpuannya. Lalu dia melompat ke udara dan melewati batu besar setinggi 2 meter tersebut. Saat melompat, peserta tidak boleh sampai menyentuh batu besar tersebut, apabila menyentuh maka dia belum berhasil.
Gambar : Tradisi Lompat Batu
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melompati batu ini terutama saat mendarat. Apabila peserta mendarat dalam posisi yang salah maka akan sangat beresiko tinggi seperti cidera otot bahkan patah tulang. Tentunya untuk mengikuti Tradisi Lompat Batu ini tidak boleh orang sembarangan. Walaupun difungsikan untuk menentukan kedewasaan pemuda, namun mereka sudah terlatih semenjak kecil, sehingga sudah terbiasa dan tahu tekniknya.

Nilai-Nilai Dalam Tradisi Lompat Batu

Tradisi Lompat Batu ini tidak hanya sekedar permainan maupun upacara biasa, namun juga memiliki nilai-nilai khusus yang ada didalamnya, terutama nilai kehidupan, nilai budaya, nilai kebersamaan.

- Nilai Kehidupan

Bagi masyarakat di sana, Tradisi Lompat Batu ini dijadikan sebagai media untuk menentukan kedewasaan seseorang, khususnya kaum laki-laki. Selain itu, tradisi ini juga dilakukan untuk membentuk karakter pemuda yang kuat dan tangkas dalam menjalani kehidupan.

- Nilai Budaya

Sebagai salah satu warisan budaya, tradisi ini masih terus dilestarikan hingga sekarang. Selain sebagai bentuk ritual maupun upacara adat, tradisi ini juga dilakukan sebagai wujud apresiasi mereka terhadap budaya yang diwariskan oleh leluhur atau nenek moyang mereka.

- Nilai Kebersamaan

Kebersamaan terlihat dari antusias masyarakat untuk menyaksikannya. Tradisi ini seakan menjadi suatu media dimana masyarakat bisa saling berkumpul dan mendukung peserta yang mengikutinya. Selain itu, tradisi ini juga menjadi media bagi para peserta untuk berjuang bersama dan menampilkan kehebatan mereka.

Perkembangan Tradisi Lompat Batu

Dalam perkembangannya, Tradisi Lompat Batu masih terus dilestarikan hingga sekarang. Bahkan kini Tradisi Lompat Batu ini menjadi salah satu symbol budaya masyarakat Nias. Tradisi ini masih sering dilakukan oleh beberapa kampung di Nias. Selain sebagai upacara atau ritual adat, Tradisi Lompat Batu ini juga menjadi salah satu daya tarik para wisatawan yang sedang berkunjung ke sana.

Sekian pengenalan tentang “Tradisi Lompat Batu Dari Nias, Sumatera Utara”. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan anda tentang tradisi dan budaya masyarakat di Indonesia.


Sumber : http://www.negerikuindonesia.com/2015/12/tradisi-lompat-batu-dari-nias-sumatera.html?m=1

Mengenal Salah Satu Tradisi Asal Nias, Sumatera Utara

Gambar terkait
https://lintasgresik.wordpress.com/2016/06/18/malam-selawe/

MALAM SELAWE

Masyarakat Gresik memiliki tradisi tersendiri pada malam ganjil ke atas malam ke 20 puasa Ramadhan, khususnya pada malam ke-25 ramadhan. Masyarkat Gresik menyebutnya Malam Selawe dalam bahasa Jawa yang artinya malam keduapuluh lima.  Pada tradisi ngalap berkah ini masyarakat Gresik menggelar Shalat Tasbih. Tujuannya ialah untuk meningkatkan ketaqwaan diri kepada Tuhan.

Sebelum menjalan ibadah Shalat Tasbih, masyarakat Gresik terlebih dahulu berziarah ke makam Sunan Giri, di Kebomas, Gresik. Sunan Giri merupakan salah seorang wali besar yang berjasa menyebarkan agama Islam di daerah tersebut.
Masyarakat Gresik mempercayai, digelarnya tradisi ini juga untuk menyambut datangnya malam lailatur Qadar, atau malam yang mulia, istimewa dan lebih baik dari seribu bulan. Beribadah di malam tersebut, nilai pahalanya disebut sama dengan beribadah selama 83 tahun lebih.
Tradisi ini sudah ada sejak zaman nabi hingga zaman Wali Songo. Tak terkecuali Sunan Giri, ketika sedang mengembangkan ajaran Islam di Gresik juga mengajak murid-muridnyauntuk meningkatkan ibadah di malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir Ramadan.
Menurut penuturan tokoh agama di Kabupaten Gresik, Kiai Mukhtar Jamil, tradisi Malam Selawe itu peninggalan Sunan Giri yang terus berlangsung sampai sekarang. Kiai Tar (panggilan Mukhtar Jamil) bersama keluarga dan rombongan, setiap tahun, pada malam menjelang hari ke-25 Ramadan, juga selalu berziarah ke makam Sunan Giri.
Tradisi ini tak hanya dilakukan oleh masyarakat Gresik. Tetapi, masyarakat dari luar Gresik pun datang berziarah ke makam Sunan Giri. Warga dari luar daerah biasanya datang dari Malang, Sidoarjo, Mojokerto, Surabaya, Lamongan, Tuban dan beberapa daerah lain.
Oleh karena itu, Malam selawe juga dikatakan sebagai malam puncak bagi peziarah yang datang ke Makam Sunan Giri. Dimana, para peziarah berbaur menjadi satu untuk melantunkan bacaan surat Yasin, Tahlil, dan berdoa bersama dengan harapan selain mendapat berkah juga mendapatkannya malam Lailatul Qodar.
Mengutip keterangan dari situs inigresik.com, mulanya tradisi Malam Selawe merupakan puncak kegiatan ibadah yang dilakukan Sunan Giri beserta para santrinya yang dipusatkan di Masjid Jamik Sunan Giri sebelum kepulangan para santri menuju kampung halaman untuk lebaran. Tak hanya itu santri yang tidak menetap di Giri yang berada di daerah sekitar banyak yang bersilaturahmi sekaligus beribadah di Masjid Jamik Sunan Giri untuk berburu keberkahan Lailatul Qadar.
Tradisi ini terus berlangsung hingga wafatnya Sunan Giri dengan tujuan memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan, tak hanya itu para santri dan masyarakat juga menyempatkan diri berziarah ke makam Sunan Giri. Banyaknya peziarah pun dimanfatkan ratusan PKL mengais rezeki di sepanjang jalan Sunan Giri hingga jalan Sunan Prapen. Mereka berjualan pakaian, makanan, minuman, jajanan khas Giri, jajanan khas Gresik, aksesoris, dan lain-lain.
Lambat laun, akhirnya, tradisi Malam Selawe mulai bergeser menjadi pasar malam di bulan Ramadhan. Kendati demikian, bagi masyarakat setempat termasuk dari daerah lain masih banyak yang mengkhidmati tradisi ngalap berkah di malam yang diyakani datangnya malam lailatul qadr.

Sumber: nusantaranews.co

"Malam Selawe" Tradisi Masyarakat Gresik Tiap Malam 25 Ramadhan, di Desa Giri

Gambar terkait
flickr.com

Aktifitas mendaki gunung bisa menjadi sebuah aktifitas yang sangat menyenangkan. Ada banyak pengalaman yang bisa Anda dapatkan. Tidak hanya proses pendakian yang membutuhkan kemampuan fisik tapi juga adaptasi terhadap alam yang sangat liar. Indonesia terkenal dengan gunung-gunung  yang indah dan menjadi salah satu saya tarik wisatawan dalam dan luar negeri. Sebagai negara yang memang memiliki  banyak gunung untuk didaki, maka ada beberapa daftar gunung paling indah di Indonesia. Berikut ini adalah daftar gunung yang sangat indah dan menakjubkan di Indonesia.

  1. Gunung Rinjani (Lombok – Nusa Tenggara Barat)
gunung rinjaniLokasi dan Kondisi Geografis : Gunung Rinjani adalah salah satu gunung tercantik di Indonesia yang terletak di Nusa Tenggara Barat tepatnya di pulau Lombok. Gunung Rinjani terdaftar di bagian Lombok Timur, Lombok Barat dan Lombok Tengah. Gunung Rinjani menjadi salah satu incaran wisatawan asing karena masuk dalam salah satu tempat wisata di Lombok yang wajib dikunjungi.
Gunung Rinjani termasuk dalam kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Rinjani yang diabadikan sebagai gunung api tertinggi kedua di Indonesia. Karakter gunung Rinjani memiliki ketinggian sekitar 3.726 mdpl dengan jalur pendakian yang tergolong ringan hingga berat.
Jalur pendakian  : Jalur pendakian yang paling sering digunakan adalah melewati jalur senaru. Jalur ini paling sering digunakan oleh wisatawan asing dan dalam negeri hingga masyarakat asli Lombok. Pendakian dilakukan dengan berjalan kaki melewati Senaru, Pelawangan Senaru lalu Danau Segara Anakan. Sambil mendaki Anda bisa menikmati pemandangan alam yang sangat indah termasuk hutan dan kawasan bebatuan.
Jangan khawatir jika terasa lelah karena sepanjang jalur banyak disedikan beberapa pos untuk istirahat. Untuk mencapai puncak Anda membutuhkan waktu pendakian sekitar 10 hingga 12 jam.  Setelah berhenti di Danau Segara Anakan untuk beristirahat hingga pukul 2 pagi maka Anda bisa menempuh perjalanan ke puncak Rinjani sekitar 4 jam. Pendakian tepat waktu bisa membuat Anda menikmati keindahan matahari terbit dari puncak Rinjani.
  1. Gunung Semeru (Probolinggo – Jawa Timur)
Gunung SemeruLokasi dan kondisi geografis: Gunung Semeru adalah salah satu gunung yang sangat indah di Indonesia. Gunung Semeru menjadi salah satu daya tarik wisata di Jawa Timur dan menjadi gunung tertingi di kawasan Pulau Jawa. Ketinggian Gunung Semeru sekitar 3.676 mdpl dan mempunyai puncak yang dinamakan puncak Mahameru. Gunung Semeru termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan masuk dalam Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. Gunung Semeru menjadi salah satu tempat wisata di Jawa Timur yang memikat hati untuk semua pengunjung.
Jalur Pendakian
Bagi semua pendaki harus mencapai desa Ranupane untuk memberikan data dan laporan jika ingin mendaki Gunung Semeru. Bagi pendaki dari luar kota maka bisa menginap semalam di sini sebelum melanjutkan perjalanan. Desa Ranupane memiliki suasana yang sangat tenang dan nyaman.  Jika Anda sudah siap maka bisa memilih salah satu dari dua jalur pendakian yang umum digunakan, yaitu:
  • Ranu Pane – Watu Rejeng – Ranu Kumbolo – Oro Oro Ombo – Cemoro Kandang – Pos Kalimati – Arcopodo – Puncak Mahameru. (Ini jalur yang paling sering digunakan oleh pendaki karena dianggap yang paling aman)
  • Jalur pendakian via Ayek – Ayek. Ini adalah jalur yang banyak digunakan oleh pendaki asli dari kawasan Semeru. Jalur ini tidak disarankan karena sangat berbahaya dengan kontur pendakian terjal dan curam. Jalur ini juga tidak dilengkapi dengan penunjuk arah sehingga banyak pendaki pendatang yang sering tersesat. Selain itu beberapa ranting pohon yang kering mudah jatuh sehingga berbaya untuk keselamatan.
Tempat paling indah di Gunung Semeru:
  • Ranu Kumbolo: tempat ini berbentuk danau yang sangat indah dan luar. Danau memiliki luas sekitar 14 hektar dan pemandangan hijau yang sangat indah. Banyak pendaki yang menginap di tepi danau sebelum melanjutkan perjalanan.
  • Tanjakan Cinta : yaitu sebuah bukit menanjak dengan jalan setapak yang bisa dilalui pendaki. Jika pendaki ingin melanjutkan perjalanan ke Oro – Oro Ombo maka bisa melewati tempat ini setelah Ranu Kumbolo. Mitos di tempat ini adalah bahwa pendaki yang menoleh ke belakang saat mendaki pasti akan pusut cinta dengan kekasih.
  • Oro Oro Ombo : tempat ini juga sangat indah yang berisi berupa padang savana yang cukup luas. Semua warna dan pemandangan tergantung musim. Jika Anda beruntung maka bisa menemukan pemandangan bunga lavender berwarna ungu ketika sudah musim mekar. Jangan lupa untuk berfoto setelah sampai di tempat ini.
  • Kalimati : sebuah tempat padang seluar 20 hektar dengan pemandangan bunga efelweis yang sangat indah. Jika ingin mendaki sampai puncak maka jalur ini bisa digunakan sebagai jalur transit.
  • Mahameru: adalah puncak tertinggi gunung Semeru yang sering menjadi obsesi semua pendaki. Jika sampai di puncak maka Anda bisa menemukan pemandangan indah semburan batu vulkanik dan asap pekat dari kawah Jonggring Saloko. Tapi tempat ini sering ditutup untuk pendaki karena terkadang kondisi gempa dan semburan batu vulkanik yang berbahaya.
  1. Gunung Bromo (Jawa Timur)
Gunung-BromoGunung Bromo adalah salah satu gunung berapi yang tidak pernah sepi pengunjung. Gunung Bromo terletak di sekitar Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang dan Malang. Gunung Bromo terletak di ketinggian sekitar 2392 mdpl dengan status gunung yang aktif. Jika Anda bisa mencapai puncak Pananjakan dengan ketinggian sekitar 2.780 mdpl pada saat matahari terbit maka pemandangan Gunung Bromo dan Gunung Semeru akan terlihat sangat indah.
Kegiatan menarik di Gunung Bromo
  • Mendaki puncak Pananjakan. Untuk mendaki tempat ini sangat disarankan mulai dari jam 3 atau 4 dini hari untuk berburu matahari terbit paling indah. Ketika Anda bisa mencapai Pananjakan maka Anda bisa berfoto dengan latar belakang lautan pasir yang berisi kabut dan pemandangan gunung Bromo dan Gunung Semeru.
  • Jelajah lautan pasir dengan kendaraan off road, berkuda atau berjalan kaki. Dari lautan pasir ini Anda bisa mendaki ke gunung Bromo diawali dengan jalan kaki atau naik kuda. Sudah ada jalur khusus untuk melihat kawah di Gunung Bromo yang indah.
  1. Gunung Jayawijaya / Carstenz (Papua)
jayawijayaGunung Jayawijaya merupakan salah satu gunung yang indah dan tertinggi di Indonesia. Gunung Jayawijaya atau Carstenz terletak di Dugunduguo, Papua Barat. Gunung ini memiliki ukuran yang sangat luas dan bahkan menghubungkan hingga benua Australia. Bagian puncak tertinggi ada di Papua Barat. Gunung Jayawijaya menjadi salah satu keajaiban bagi para pendaki karena termasuk satu-satunya gunung yang ada di kawasan tropis tapi memiliki salju. Bahkan fenomena es bisa terjadi sepanjang waktu hingga membuat gunung ini memiliki sungai es yang sangat indah. Meskipun puncak Jayawijaya menjadi salah satu gunung yang sangat diminati bagi pendaki, namun Anda harus memiliki persiapan yang cukup baik dari mulai dana hingga kemampuan pendakian.
Bagi para pendaki bisa mencapai puncak Jayawiyaja adalah impian yang harus dicapai. Puncak Jayawijaya termasuk puncak tertinggi di kawasan Oceania. Pegunungan ini terdiri dari beberapa puncak seperti: puncak Jaya (Gletser Carstenz dengan ketinggian sekitar 5030 mdpl), puncak Yamin (4535 mdpl), puncak Idenberg (4673 mdpl), puncak Mandala (4760 mdpl), puncak Trikora (4751 mdpl). Kawasan di beberapa puncak memang sangat indah seperti puncak Trikora yang dipenuhi dengan hutan alami (Dipeterokarp, Ericaceous, dan Montane).
  1. Gunung Kerinci (Provinsi Jambi)
kerinciGunung Kerinci memang sangat terkenal dan sering menjadi objek pendakian bagi para pecinta gunung. Gunung yang terletak di Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi ini memiliki ketinggian sekitar 3.805 mdpl. Pemerintah telah menetapkan bahwa Gunung Kerinci masuk ke dalam wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat. Jika Anda berkunjung ke Jambi maka singgah juga ke wisata di Sumatera Barat dan Sumatera Utara.
Bagi Anda yang ingin mendaki Gunung Kerinci maka bisa menggunakan jalur pendakian dari Kersik Tuo (Kayu Aro). Ini termasuk jalur yang sangat umum baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Jalur pendakian secara berurutan dengan melewati Pintu Rimba, Simpang Macan yang terletak di ketinggian 1800 mdpl. Berikut ini rute yang harus dilewati setelah sampai di Pintu Rimba.
  • Pos 1 : waktu tempuh sekitar 25 menit dengan jalur yang cukup landai.
  • Pos 2 : waktu tempuh sekitar 30 menit dengan jalur yang landai dengan ketinggian 2000 mdpl. Anda bisa menemukan sungai yang bersih dan segar. Jika perlu ambil air minum dari sungai ini.
  • Pos 3 : waktu tempuh sekitar 50 menit dengan ketinggian sekitar 2250 mdpl. Jalur pendakian sedikit curam.
  • Shelter 1 : waktu tempuh sekitar 2 jam dengan jalur yang terjal. Anda harus melewati hutan tropis yang basah dengan ketinggian sekitar 2500 mdpl. Jika Anda lelah maka bisa mendirikan tenda di tempat ini.
  • Shelter 2 : waktu tempuh sekitar 3-4 jam dengan jalur yang lebih banyak menanjak. Anda bisa menemukan mata air yang segar dan bersih di jalur ini.
  • Shelter 3 : waktu tempuh sekitar 2 jam dengan jalur menanjak dan jalan cukup licin. Jalur ini berada di ketinggian 3200 mdpl. Pemandangan di tempat ini sangat indah yaitu kawasan Danau Gunung Tujuh . Anda bisa mendirikan tenda di tempat ini untuk memulihkan tenaga.
  • Puncak Gunung Kerinci: waktu tempuh sekitar 3 jam. Jalur ini berada di ketinggian 3805 mdpl dengan kawasan jalan penuh batu dan pasir. Sebelum mencapai puncak maka biasanya semua pendaki akan melakukan penghormatan di tugu Yudha. Tugu ini didirikan untuk menghormati seorang pendaki yang hilang dan tidak pernah di temukan yaitu Yudha Sentika. Sesampai di puncak maka Anda bisa menikmati kawah yang sangat indah.
  1. Gunung Merbabu (Jawa Tengah)
merbabuGunung Merbabu adalah salah satu gunung di Jawa Tengahdengan ketinggian sekitar 3142 mdpl. Sebenarnya gunung Merbabu termasuk gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi dan meninggalkan lima buah kawah yang sangat indah. Kawah itu adalah seperti Condrodimuko, Kendang, Kombang, Rebab dan Sambernyowo. Gunung Merbabu terdiri dari dua jenis puncak yaitu puncak Syarif dengan ketinggian (3119 mdpl) dan Kentang Songo (3142 mdpl).
Ada beberapa jalur yang biasa dilewati untuk mencapai puncak Merbabu. Titik awal pendakian bisa dimulai dari kawasan Cunthel, Wekas, Selo, dan Thekelan. Kawasan Selo yang ada di kawasan Boyolali menjadi jalur awal pendakian yang sangat terkenal. Gunung Merbabu menjadi sangat indah karena bersatu dengan deretan pegunungan lain yaitu gunung Merapi, Gunung Ungaran, dan Gunung Telomoyo.
Meskipun gunung Merbabu sangat indah namun banyak pendaki yang menakuti beberapa mitos misteri yang masih beredar hingga sekarang. Beberapa mitos tersebut antara lain adalah adanya macan Merbabu yang tidak bisa terlihat secara nyata, adanya Watu Gubug yang bisa terlihat secara gaib dan digunakan untuk berteduh jika hujan, adanya setan yang minta gendong jika pendaki mengeluh dan biasanya ada di pasar setan, dan di puncak Kenteng Songo ditemukan sebuah kerajaan gaib yang berisi berbagai fasilitas seperti pasar, prajurit dan lain-lain.
  1. Gunung Tambora (Sumbawa)
tamboraGunung Tambora merupakan salah satu gunung yang meninggalkan jejak bersejarah untuk Indonesia. Gunung yang terletak di Pulau Sumbawa ini pernah mengeluarkan leturan besar dan dahsyat pada tahun 1815. Gunung Tambora berbatasan dengan beberapa kawasan seperti Kabupaten Dompu (sisi selatan), kabupaten Bima ( barat laut), dan Nusa Tenggara Barat. Gunung Tambora terletak di ketinggian 4.301 mdpl. Efek letusan gunung Tambora bahkan tidak hanya terjadi untuk Indonesia terutama masyarakat yang ada di sekitar gunung Tambora, tapi jika sampai ke Amerika dan Eropa terutama perubahan cuaca.  Hasil dari letusan gunung Tambora adalah sebuah kawah kering yang terletak di ketinggian sekitar 2850 mdpl.
Jalur Pendakian
  • Jalur pendakian gunung tambora dimulai dari desa Pancasila menuju desa Tambora. Setelah itu pendaki bisa mengikuti jalur pipa air yang akan membawa perjalanan ke pos 1. Butuh waktu sekitar 3 jam.
  • Setelah itu harus mendaki dan berjalan lagi menuju pos 2 yang terletak di ketinggian 1300 mdpl dengan waktu sekitar 2.5 jam. Di tempat ini cukup datar sehinga pendaki bisa mendirikan tenda.
  • Setelah itu bisa masuk perjalanan ke pos 3 dengan kondisi pendakian yang terjal dan curam. Kawasan ini berisi hutan lebat dengan cemara dan ilalang sebagai tanaman utama. Jika lelah maka bisa mendirikan tenda di pos ini.
  • Menuju pos 4 maka membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 2.5 jam dengan ketinggian sekitar 1850 mdpl. Kawasan hutan ini banyak ditumbuhi tanaman Jelatang yang bisa menyebabkan panas dan sakit pada kulit.
  • Menuju pos 5 waktu yang dibutuhkan kira-kira 1 jam saja. Pada daerah ini tanaman cemara menjadi pemandangan yang sangat indah. Anda bisa mendirikan tenda dan dari kawasan ini puncak Gunung Rinjani juga bisa terlihat. Selain itu pemandangan matahari terbenam akan menjadi pemandangan yang indah.
  • Untuk menuju puncak Tambora butuh waktu sekitar 1.5-2 jam dari pos terakhir. Medan pendakian berisi batu dan pasir yang menjadi sejarah bahwa gunung ini pernah meletus. Bagian puncak Tambora ditandai dengan dengan tiang bendera. Pemandangan pada kawasan ini adalah bunga edelweis yang sangat indah.
  1. Gunung Merapi (Jawa Tengah)
merapiGunung Merapi termasuk salah satu gunung berapi yang masih aktif hingga saat ini. Gunung Merapi memiliki puncak ketinggian sekitar 2930 mdpl. Gunung terletak berbatasan dengan kawasan Kabupaten Sleman (Yogyakarta),  Kabupaten Magelang pada batas barat, Kabupaten Klaten pada bagian Tenggara dan Kabupaten Boyolali pada batar Timur dan Utara. Merapi masih sering memiliki aktifitas yang berbahaya untuk masyarakat maupun pendaki, karena itu para pendaki harus mengikuti perkiraan kondiri puncak Merapi.
Jalur Pendakian mulai Jalur Selo dengan ketinggian sekitar 1600 mdpl dan menjadi jalur yang sangat umum untuk para pendaki. Perjalanan dimulai dari Selokopi Ngisor yang memiliki ketinggian sekitar 2000 mdpl dengan jalur yang masih cukup landai.
Kemudian menuju ke Selokopo Nduwur dengan waktu sekitar 1 jam dan kontur lereng serta berbatu. Setelah itu pendaki bisa melewati Pasar Bubar dengan ketinggian sekitar 2600 mdpl. Di kawasan ini pendaki biasanya istirahat untuk menyiapkan tenaga menuju puncak.
Dari Pasar Bubar maka bisa mencapai puncak Merapi dan kawasan puncak ditandai dengan bau belerang yang cukup kuat. Di kawasan ini Anda bisa menjumpai Kawah Mati, dataran yang luas sebelum Puncak Garuda. Di tempat inilah pemandangan yang indah bisa membuat pendaki merasa sangat puas. Beberapa deretan gunung di Jawa Tengah seperti Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Dieng dan Gunung Slamet. Di sisi Utara ada Gunung Merbabu dan di sisi timur ada Gunung Merbabu.
  1. Gunung Lawu (Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah)
lawuGunung Lawu merupakan kawasan pegunungan indah yang membatasi antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Gunung yang terletak di ketinggian 3265 mdpl ini terletak di kawasan kabupaten Karanganyar dan berbatasan dengan Kabupaten Magelang pada sisi timur. Gunung Lawu sudah dinyatakan sebagai gunung berapi yang sudah tidak aktif dan terakhir meletus pada tahun 1885. Kawasan gunung terdiri dari lereng-lereng yang masih mengeluarkan belerang. Kawasan Lawu terdiri dari kawasan hutan tropis dan sumber mata air yang sangat menguntungkan. Kawasan gunung Lawu menjadi salah satu tempat wisata di Karanganyar.
Gunung Lawu menjadi salah satu gunung yang banyak menjadi tujuan para pendaki dari berbagai daerah di Indonesia. Gunung Lawu terdiri dari beberapa jenis puncak yang dinamakan Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah. Ada tiga tempat yang menjadi titik awal pendakian yaitu Cemoro Kandung, Cemoro Sewu dan jalur dari Candi Cetho. Jika Anda sekedar ingin menikmati udara sejuk dan tempat yang nyaman maka bisa mulai pendakian dari Cemoro Sewu atau Cemoro Kandang. Setelah itu Anda bisa berjalan – jalan ke kebun stroberi, telaga sarangan, atau out bond di sekitar kawasan Tawangmangu.
  1. Gunung Ijen (Banyuwangi – Provinsi Jawa Timur)
ijenJika Anda ingin mendapatkan pengalaman sebuah kawah yang indah maka Anda bisa mendaki gunung Ijen. Gunung Ijen termasuk gunung berapi yang masih aktif hingga saat ini. Gunung Ijen terletak di ketinggian 2.443 mdpl dan tepatnya terletak antara Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi. Jika Anda bisa mencapai puncak gunung Ijen maka bisa menikmati pemandangan Blue Fire, yaitu api biru yang muncul pada kawah. Fenomena Blue Fire bisa dilihat sebelum matahari terbit sehingga pendakian harus dimulai pagi – pagi sekali.
Selain itu sepanjang pendakian Anda bisa bertemu dengan orang yang bekerja mengambil belerang dari puncak Ijen. Kawah Ijen sendiri berisi air yang bersifat asam, bahkan kadar asamnya dipercaya paling tinggi di dunia. Pemandangan Blue Fire yang sangat indah menjadi tujuan utama semua pendaki dari dalam dan luar negeri. Selain itu setelah menikmati pemandangan matahari terbit Anda juga bisa sekaligus menikmati penampakan Gunung Merapi dari puncak Ijen dan kota Banyuwangi yang sangat indah.
  1. Gunung Papandayan (Garut – Jawa Barat)
papandayanGunung Papandayan merupakan salah satu gunung indah yang terletak di kawasan Kecamatan Cisurupan,  Kabupaten Garut, Jawa Barat. Gunung Papandayan sering menjadi objek pendakian bagi pendaki dalam maupun luar kota. Warga Bandung dan sekitarnya paling sering mendaki gunung Papandayan. Pada dasarnya gunung Papandayan terletak pada ketinggian 2.665 m dpl. Pendakian gunung Papandayan akan membuat para pendaki menghadapi kondisi jalan landai, terjal hingga sangat curam. Pegunungan dan tebing curam menjadi ciri khas gunung Papandayan. Namun semua jalan sulit menuju puncak Gunung Papandayan akan terbayar setelah Anda melihat Kawah Mas, Kawah Nangklak, Kawang Baru, dan Kawan Manuk. Selain itu pesona hamparan ladang bunga Edelweis dan hutan mati akan membuat para pendaki merasa sangat takjub.
Indonesia memang dianugerahi gunung – gunung yang sangat indah. Pemandangan alam di gunung dan pesona medan pendakian bahkan selalu menarik bagi para pendaki asal luar negeri. Jadi mari lestarikan alam dan pegunungan Indonesia. Selain itu jangan lupa untuk menjauhi semua pantangan saat naik gunung yang harus ditaati.


Sumber : tempatwisataunik.com

Gunung-Gunung Indah di Indonesia yang Wajib Anda Kunjungi